04 Januari 2003
sebuah pertemuan hampir membersihkan seluruh isi pikiran tak ada kesadaran kita dirinya ada di posisi mana kenangan masa silam ramai-ramai berdatangan mengaduk-aduk dimana titik-titik itu dia tak tahu pertemuan yang selalu melahirkan kegelisahan dari segala cinta yang tak pernah sampai kecemburuan-kecemburuan yang tiba-tiba menggila menari seperti bara didepan mata tertahan lalu menamparnya sampai pingsan terdesak sesak melankoli berkepanjangan ah sudah semua sudah apa kabar hai cinta pertama mengapa dia sempat memakinya tapi sebuah pertemuan melahirkan malu cinta yang sejati telah mengingkatkan tak boleh membawa segala dengki dengan segala alasan ia mencintainya dulu dan pertemuan itu mengingatkan kenangan-kenangan biru dimana kekasihnya dimana kesejatiannya semua tak hanya tenggelam bahkan tak tersisa tapi waktu yang melepaskan semuanya tenggelam tak lagi keresahan keresahan menampar semua tenggelam dalam wajah wajah dingin terbawa angin bahkan semuanya tak mungkin biarkan saja kekuatan kekuatan yang saling sembunyi dibawanya sampai mati karena seperti magnet yang memiliki energi berlawanan kekasihnya telah menunggunya pulang ia mencintainya ia memilikinya lantas terlukis dalam pelukan pelukan setiap malam tanpa gerakan hanya getaran kehangatan menghubungkan mereka dalam mimpi tertidur dan pelukan tak pernah terlepaskan *tiba2 menulis tentang cinta*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar