Sajak Kembara
ada waktu dulu
di mana terompet belum lagi ditiup
danterompah tidaklah di bawah
waktu seribu adalah satu sedang dua cuma lima
waktu-waktu itu
seperti lipatan-lipatan jendela kamar
tempat menyaksikan mekarnya bunga-bunga
sekaligus pembunuhan di batas kota
kau mencintaiku, manisku?
di waktu dulu, manisku?
kuingat dulu cemara belumlah menjulang
menghalangi sorot matahari masuk ke kamarku
tapi sungai mulai berjalan lurus tegas
di waktu dulu
pedang serupa mainan dan kerbau bukan untuk
membajak
di waktu dulu
ada waktu dulu
kepada matahari kulepaskan
sebelas busur tanda cintaku kepadamu
kau mencintaiku, manisku?
di waktu dulu, manisku?
-jatinangor, 13 oktober 2002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar