04 September 2002

Senin, 2 September 2002
Sebuah lorong yang panjang tak menyisakan cahaya, hanya di kedua ujunganya. Dan pada kedua ujung perjalanan aku mendapati cahaya yang sama. Sebuah kenangan dipertemuanku dulu yang aku jumpai saat ini. Andai aku tak keluar dari lorong itu, mungkin cahaya diujung sana tak akan mengingatkan.

Pagi tadi aku terima pesan :

Bang apa kabar? Sdh bagaimana keadaanmu?
Aku mau ngabarin, bln 10 aku rencana married di mdn dengan dia.
Lagi persiapan skrng


Dan sebuah ingatan akan ulang tahun seorang sahabat yang baik. Yang katanya tak bisa melupakanku.

Tak ada yang bisa ku ucapkan pada kedua wanita ini, selain

Selamat berbahagia.

Masa lalu adalah hantu dalam genggaman, masa depan tak dapat direnggut betapapun sangat diinginkan atau kelihatan sangat menarik. Masa kini tidak bisa ditahan, betapapun ia sangat indah dan menyenangkan.
Masa lalu hanyalah kenangan ; timbunan dari pemikiran usang dan basi. Masa lalu sudah mati. Tidak ada jawaban di masa lalu atas masalah-masalah sekarang. Masa sekarang inilah jawabannya.
Masa lalu bukanlah sebuah realitas, ia hanya tinggal kenangan yang dibawa melintas waktu oleh pemikiran-pemikiran kita.

Tak ubahnya dengan koran yang aku lipat seusai aku baca. Atau tv yang aku matikan setelah tontonan usai, ketika kantukku menjalar

Selamat ulang tahun buat songb1rd, maafkan aku.

Tidak ada komentar: