02 September 2002

ijinkan jemariku menggubah sebuah syair untukmu sayang ...
karena sungguh, hati ini merindu hangat dekapmu
dan bibirku mendamba manis kecupmu

ijinkan jemariku menorehkan sebait kenangan tentangmu sayang,
tentang malam yang kulewatkan dengan tertidur pulas di lelapmu
tentang purnama dan suara jangkrik yang menghiasi asmara kita yang menggebu
tentang pasir putih dan hijau rumput tempat langkah kita pernah menyatu
ijinkan aku sayang ..
walau sedetik .. ya, walau sedetik .. kembali memimpikanmu hadir dalam cinta yang pernah begitu mengisi

ijinkan jemariku menggurat beberapa baris kisah sayang,
kisah senyum yang dulu tak pernah lekang menghiasi hariku
tentang betapa bibir mungilku menyerukan hanya namamu sepanjang hari perjalananku
beberapa baris kisah betapa dulu aku punya banyak mimpi .. punya banyak harapan .. dan punya sewujud cinta yang utuh yang kupersembahkan untukmu
ya, untukmu .. pangeranku yang sempurna

ijinkan jemariku sayang ..
ijinkan jemariku menulis hal hal yang mungkin tak lagi mau kau dengar
cerita demi cerita yang mungkin hanya membuat kau muak

lalu bahwa kau menyakitiku pun ijinkan aku menyenandungkannya
sungguh aku tidak mau menulisnya, karena sungguh hanya ingin kutulis betapa aku mencintaimu,
dan hanya ingin kudengar kebohongan tentang betapa aku segalanya buatmu
mereka bilang jujur itu indah sayang, tapi buatku .. lebih baik mati dan selalu percaya bahwa kau pernah mencintaiku
dan biar hanya bibirku .. dan kecil hatiku bersenandung tentang betapa getir malam dingin tanpa pelukmu
betapa aku masih bisa merasakan harum tubuhmu di tubuhku
masih bisa mengingat jelas desahmu di telingaku
dan masih bisa merasakan rasanya menyentuh setiap inci dari tubuhmu

kita sempurna sayang ..
aku sempurna mencintaimu
dan kau sempurna menyakitiku
tapi setidaknya .. kita sempurna
aku makin mencintaimu
dan kau makin membenciku
bukankah neraka itu indah sayang?

Untuk seseorang yang masih saja jadi satu2nya di hatiku: hanya kau sayang, hanya kau yang membuatku berpikir tentang masa depan yang bahagia .. dan hanya kau sayang, hanya kau yang selalu membuatku berpikir tentang kematian dalam kesepian

Tidak ada komentar: