kukirim sekeranjang senyum untuk merendai malammu
ada lubang di tengah rindu yang entah bagaimana tiba-tiba merasuki ujung lidahku
aku bingung membaca angin ..
mengapa harus ada derai di permulaan langkah?
kutitip pesan pada jatuhan daun ..
adakah tanya yang tersampaikan ke gendang telingamu?
suatu resah di hati berdoa kau suka akan kasih yang kuuntai menjadi sebuah kalung untukmu
rindukah yang tependam dibalik kepedihanmu tadi malam?
jangan .. jangan janjikan arah untukku ..
bebaskan saja kamu, aku dan degup yang terpenjara oleh luka
kukirim sekeranjang senyum .. untuk malam .. di tengah kerlip bintang dikotamu ..
sampaikah?
-nie-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar