cakar tembok hari-hari yang marah
sekedar cari teman berdarah
mengejek sepercik bulan
sekedar cari teman tak berteman
merapal tidur tuk mimpi
harap temu serpih cinta tumpukan imaji
karena nyata sulit mengerti
diri dalam waktu menjeruji
sudahlah ...
jalanku berselimut kabut
aku tahu engkau takut
apiku dalam tanah gambut
tak guna air permukaan walau selaut
terima kasih untuk sebentuk cinta
walau buta mata meradang nyata
kembali ..... kulari pada kata
tempat ada dan tidak ada berada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar