aku hampir selalu tak mengerti
sketsa-sketsa apa yang disodorkan nasib
kurva dan garis timpa menimpa diujung kertas
kadang senyuman menampak disana
kadang muka bermuram durja
atau anak kecil menangis
atau bibir-bibir meringis
aku hampir selalu tak mengerti
mengapa nasib selalu menyodorkan sketsa itu padaku
dan berkata "bacalah!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar