ODE UNTUK DAUN
: Arthur Rimbaud
sebilah daun mengendap
memasuki kamarku
menyuguhkan sarapan pagi
membawa serta sebuah perayaan
Anak-anak kecil berlarian, orang tua bergerombol
Balon-balon dilepaskan, langit menjadi penuh
Oleh pesan yang datang dari bawah
sempatkah sebilah daun yang gugur
menyapa ranting dalam perjalanannya ke tanah?
Untuk sebuah sarapan pagi, dia tidak akan
Untuk hari ini,
Aku tahu bagaimana
Merayakan hidup
2004
31 Maret 2004
ODE UNTUK DAUN
: Arthur Rimbaud
sebilah daun mengendap
memasuki kamarku
menyuguhkan sarapan pagi
membawa serta sebuah perayaan
Anak-anak kecil berlarian, orang tua bergerombol
Balon-balon dilepaskan, langit menjadi penuh
Oleh pesan yang datang dari bawah
sempatkah sebilah daun yang gugur
menyapa ranting dalam perjalanannya ke tanah?
Untuk sebuah sarapan pagi, dia tidak akan
Untuk hari ini,
Aku tahu bagaimana
Merayakan hidup
2004
: Arthur Rimbaud
sebilah daun mengendap
memasuki kamarku
menyuguhkan sarapan pagi
membawa serta sebuah perayaan
Anak-anak kecil berlarian, orang tua bergerombol
Balon-balon dilepaskan, langit menjadi penuh
Oleh pesan yang datang dari bawah
sempatkah sebilah daun yang gugur
menyapa ranting dalam perjalanannya ke tanah?
Untuk sebuah sarapan pagi, dia tidak akan
Untuk hari ini,
Aku tahu bagaimana
Merayakan hidup
2004
30 Maret 2004
29 Maret 2004
sementara menara batu ini meninggi
dengan ujung gapai awan dan surga pasti
karena pohon-pohon memayat dan singa mengompong gigi,
di kedalaman para tikus dan lumut-lumut ,
serambut demi serambut,
tidak banyak-banyak menyebut,
bersumpah hanya akan makan batu dan sinaran matahari,
berdoa suatu hari nanti
menara kan memeluk bumi.
dengan ujung gapai awan dan surga pasti
karena pohon-pohon memayat dan singa mengompong gigi,
di kedalaman para tikus dan lumut-lumut ,
serambut demi serambut,
tidak banyak-banyak menyebut,
bersumpah hanya akan makan batu dan sinaran matahari,
berdoa suatu hari nanti
menara kan memeluk bumi.
28 Maret 2004
kuaktifkan lampu sirene untukmu
hanya sekedar tuk memperingatkanmu...
"aku bukanlah Las Vegas!!!"
satu kecupan hanya seharga lima cent,
apakah begitu murahnya aku dihadapanmu?
kalau memang begitu,
engkau t'lah menyikut dadaku dengan kawat berduri,
engkau juga t'lah menyiram tubuhku dengan air keras,
akan tetapi, engkau juga mengurung diri sendiri
didalam kotak kubus kesengsaraanmu,
didalam kerlap-kerlip lampu kesengsaraan Las Vegasmu...
kini menyapu telinga dan mendatangkan gemuruh
hingga membuat ombak samudera merusuh,
kelopak-kelopak bunga pun tak habis meluruh
terbang hanyut terbawa air sungai yang keruh...
apa lagi yang harus disentuh jemari lentik?
yang telah melepuh terbakar saat menyalakan batu pematik
dan menghanguskan seluruh putik-putik,
hingga nafas pun kian terbengkalai dari detik ke detik,
kini rangkaian kata-kata menjadi hamparan titik-titik...
s'bagai arti dari penasaranmu menghadapi hidup ini,
kau persembahkan sayatan luka didadamu
s'bagai lambang dari kesakitanmu didalam hati ini...
lantas dimana letak masa depan?
yang telah terusik dinding-dinding buntu
dengan langit-langit berhiaskan duri-duri stalaktit
dan lantai-lantai bertaburkan duri-duri stalakmit,
menghambat langkah-langkah kaki
yang sedang berjalan sehingga terhenti
diantara persimpangan lalu lintas yang tak berrambu...
bersama tuas kemudi yang patah dipembelokkan
diantara kiri dan kanan yang menjadi pilihan
teramat sulit tanpa bukti dan saksi...
kau menghadiahkan rusuk yang patah
s'bagai penjelasan maksud dari keputus-asaanmu
didalam getirnya takdir ini,
engkau pun menitipkan salam terakhir
s'bagai kutipan jemuh dari luka sepasang bola matamu
yang telah bosan dan enggan melihat dunia ini lagi...
Malam itu aku bertemu dengan belahan hatiku, menyakitkan sekali saat melihat sayatan daging terpisah dari anggota tubuhku. Namun apa boleh buat, tak ada seorang pun berkuasa menutup lubang air mata hingga pada akhirnya membanjir di seluruh halaman portal.
Entah mengapa malam itu langit begitu marah. Embun dan jelaga begitu tak ramah terasa didalam paru-paru. Sehingga pepohonan pun menggugurkan seluruh dedaunan sebagai pertanda pasrah.
aku melihatmu naik ke mobil bersamanya, dan mobil itu telah menabrakku hingga tewas disekitar area tempat parkir. Bersama asap hitamnya yang mengepul didalam ruang nadiku. Namun pada saat itu, mengapa engkau masih tersenyum dan berusaha untuk memberika perhatianmu padaku? Kau tahu semua kekhawatiranmu menjadi ibarat jutaan silet yang datang menghujam sekujur dadaku. Ada yang menyayat, ada yang menancap, bahkan ada pula yang menembus.
Aku gemetar dengan raga yang hampir membeku kedinginan, melihat seluruh jemari yang terputus-putus oleh ketajaman wajah tak berdosamu. Bahkan sembilan roh pun tak tersisa didalam tubuh ini, karena melarikan diri ketakutan. Aku mohon padamu untuk memusnahkan bibit cinta yang telah engkau semai di tanah suci ini, tanah ini masih bersih dari dosa.
22 Maret 2004
Bayangkan apa yang selalu terjadi pada diri anda...
Terkadang .. ketika Anda menangis .. tak seorang pun yang menyadari
linangan air mata Anda.
Terkadang .. ketika Anda amat sedih .. tak seorang pun yang melihat
kepedihan hati Anda.
Terkadang .. ketika Anda bahagia .. tak seorang pun yang memperhatikan
senyum mengembang di bibir Anda.
Akan tetapi
,......................................................................
Ketika Anda kentut semua orang menoleh ke diri Anda.
Mengharukan sekali,.........
Terkadang .. ketika Anda menangis .. tak seorang pun yang menyadari
linangan air mata Anda.
Terkadang .. ketika Anda amat sedih .. tak seorang pun yang melihat
kepedihan hati Anda.
Terkadang .. ketika Anda bahagia .. tak seorang pun yang memperhatikan
senyum mengembang di bibir Anda.
Akan tetapi
,......................................................................
Ketika Anda kentut semua orang menoleh ke diri Anda.
Mengharukan sekali,.........
20 Maret 2004
13 Maret 2004
insist dan akademi kebudayaan yogyakarta
mempersembahkan
PEMENTASAN TEATER ORANG-ORANG YANG BERGEGAS
Sutradara: Landung Simatupang, Puthut Buchori
Penulis naskah: Puthut EA
Pimpinan produksi: SM Anasrullah
Pentas Teater Orang-Orang Yang Bergegas ini akan dilaksanakan pada medio Maret-April 2004 di 6 kota yang tersusun sebagai berikut:
JAKARTA
Hari, tanggal : Senin, 15 Maret 2004
Jam : Jam 19.00 – 22.00 WIB
Tempat : Gedung Kesenian Jakarta
BANDUNG
Hari, tanggal : Rabu-Kamis, 17-18 Maret 2004
Jam : Jam 19.00 – 22.00 WIB
Tempat : Gedung Pertunjukan Rumentang Siang Bandung
MALANG
Hari, tanggal : Jumat-Sabtu, 26-27 Maret 2004
Jam : Jam 19.00 – 22.00 WIB
Tempat : Universitas Muhamadiyah Malang
SURABAYA
Hari, tanggal : Senin, 29 Maret 2004
Jam : Jam 19.00 – 22.00 WIB
Tempat : Universitas Petra Surabaya
SOLO
Hari, tanggal : Rabu, 31 Maret 2004
Jam : Jam 19.00 – 22.00 WIB
Tempat : Taman Budaya Surakarta
YOGYAKARTA
Hari, tanggal : Jumat-Sabtu, 9-10 April 2004
Jam : Jam 19.00 – 22.00 WIB
Tempat : Purna Budaya Yogyakarta
tiket bisa didapatkan di tempat pertunjukan
di masing-masing kota pada saat pementasan berlangsung
nb: mau ketemu gwe?:P dateng pas pentas, oce, beli tiket:P! bocoran buat yang di jakarta, tiket price utk jkt: Rp 30,000 - 50,000 - 75,000
SUPPORT US!!
SUPPORT YOUR LOCAL THEATRE PERFORMANCE!!!
mempersembahkan
PEMENTASAN TEATER ORANG-ORANG YANG BERGEGAS
Sutradara: Landung Simatupang, Puthut Buchori
Penulis naskah: Puthut EA
Pimpinan produksi: SM Anasrullah
Pentas Teater Orang-Orang Yang Bergegas ini akan dilaksanakan pada medio Maret-April 2004 di 6 kota yang tersusun sebagai berikut:
JAKARTA
Hari, tanggal : Senin, 15 Maret 2004
Jam : Jam 19.00 – 22.00 WIB
Tempat : Gedung Kesenian Jakarta
BANDUNG
Hari, tanggal : Rabu-Kamis, 17-18 Maret 2004
Jam : Jam 19.00 – 22.00 WIB
Tempat : Gedung Pertunjukan Rumentang Siang Bandung
MALANG
Hari, tanggal : Jumat-Sabtu, 26-27 Maret 2004
Jam : Jam 19.00 – 22.00 WIB
Tempat : Universitas Muhamadiyah Malang
SURABAYA
Hari, tanggal : Senin, 29 Maret 2004
Jam : Jam 19.00 – 22.00 WIB
Tempat : Universitas Petra Surabaya
SOLO
Hari, tanggal : Rabu, 31 Maret 2004
Jam : Jam 19.00 – 22.00 WIB
Tempat : Taman Budaya Surakarta
YOGYAKARTA
Hari, tanggal : Jumat-Sabtu, 9-10 April 2004
Jam : Jam 19.00 – 22.00 WIB
Tempat : Purna Budaya Yogyakarta
tiket bisa didapatkan di tempat pertunjukan
di masing-masing kota pada saat pementasan berlangsung
nb: mau ketemu gwe?:P dateng pas pentas, oce, beli tiket:P! bocoran buat yang di jakarta, tiket price utk jkt: Rp 30,000 - 50,000 - 75,000
SUPPORT US!!
SUPPORT YOUR LOCAL THEATRE PERFORMANCE!!!
08 Maret 2004
07 Maret 2004
Suatu saat kita akan bercakap-cakap,
kalau boleh meminta, di palung saja.
Bagaimana Engkau membusur pelangi
mengajar burung bernyanyi, singa berlari,
menggantung awan memendam samudera
mewarnai tanah,daun,senja
dan ...
menjalin aku di rahim ibu.
Aku ingin pula melihat air mata air mata
yang Kau tampung simpan.
Kalau boleh,
aku ingin bermain-main dengan mereka.
Terakhir....
bagaimana rasanya Engkau dulu mati ?
kalau boleh meminta, di palung saja.
Bagaimana Engkau membusur pelangi
mengajar burung bernyanyi, singa berlari,
menggantung awan memendam samudera
mewarnai tanah,daun,senja
dan ...
menjalin aku di rahim ibu.
Aku ingin pula melihat air mata air mata
yang Kau tampung simpan.
Kalau boleh,
aku ingin bermain-main dengan mereka.
Terakhir....
bagaimana rasanya Engkau dulu mati ?
06 Maret 2004
Langganan:
Postingan (Atom)